Seorang
gadis cilik bertanya pada Ayahnya
“Abi…ceritakan padaku tentang Akhwat Sejati”
Sang Ayah pun menoleh dan tersenyum seraya menjawab
“Abi…ceritakan padaku tentang Akhwat Sejati”
Sang Ayah pun menoleh dan tersenyum seraya menjawab
Akhwat
Sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dari
kecantikan hati yang ada dibaliknya.
kecantikan hati yang ada dibaliknya.
Akhwat
Sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tapi dilihat dari
sejauh mana Ia menutupi bentuk tubuhnya.
sejauh mana Ia menutupi bentuk tubuhnya.
Akhwat
Sejati bukan dilihat dari begitu banyak kebaikan yang diberikan, tetapi dari
keikhlasan Ia memberikan kebaikan itu.
keikhlasan Ia memberikan kebaikan itu.
Akhwat
Sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dari
apa yang sering mulutnya bicarakan.
apa yang sering mulutnya bicarakan.
Akhwat
Sejati bukan dilihat dari keahlIannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana
caranya berbicara.
Sang
Ayah terdIam sembari menatap putrinya
“Lantas apa lagi Abi…?”
Ketahuilah putriku….
“Lantas apa lagi Abi…?”
Ketahuilah putriku….
Akhwat
Sejati bukan dilihat dari keberaniannya berpakaian, tetapi dilihat dari
sejauh mana Ia berani mempertaruhkan kehormatannya.
sejauh mana Ia berani mempertaruhkan kehormatannya.
Akhwat
Sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat
dari
kekhawatirannya yang mengundang orang jadi tergoda.
kekhawatirannya yang mengundang orang jadi tergoda.
Akhwat
Sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujIan yang Ia jalani,
tetapi dilihat dari
sejauh mana Ia menghadapi ujian itu dengan Syukur.
sejauh mana Ia menghadapi ujian itu dengan Syukur.
Dan
Ingatlah…!!!
Akhwat
Sejati bukanlah dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari
sejauh mana Ia bisa menjaga kehormatannya dalam bergaul.
sejauh mana Ia bisa menjaga kehormatannya dalam bergaul.
Setelah
itu Sang anak kembali bertanya
“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu Abi…?”
Sang Ayah memberikan sebuah buku dan berkata
“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu Abi…?”
Sang Ayah memberikan sebuah buku dan berkata
“Pelajarilah
mereka!!”
Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihat sebuah tulisan
“ISTRI PARA NABI”
Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihat sebuah tulisan
“ISTRI PARA NABI”
Meski kita bukanlah salah satu dari
Istri Nabi
Tapi meneladaninya adalah sebuah bentuk kecintaan kita terhadap
Allah SWT
Tapi meneladaninya adalah sebuah bentuk kecintaan kita terhadap
Allah SWT
Media Syiar & Islam LD_MBU_FPIK_UNMUL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar